"ayah! ayah sedang memotret apa?" tanya lyli pada ayahnya.
"oh, ini. ayah hanya sedang memotret kupu - kupu ini." jawabnya singkat.
ayahku adalah seorang fotografer dan arsitek yang hebat. ia begitu pandai memotret dan menggambar. aku bangga sekali pada ayahku. dan aku mengagumi dirinya. ayahku adalah pekerja keras, sangat penyabar dan penyayang. tapi, entah mengapa belakangan ini ayah sering sekali sakit - sakitan. setiap kali aku bertanya ayah sakit apa, ayah tidak menjawabnya. hanya seulas senyum yang terpancar dari wajahnya.
saat sore hari seperti ini biasanya aku dan ayah selalu duduk bersama di tepi kolam dan bercerita tentang apa saja. tapi sayangnya hari ini berbeda. aku hanya duduk sendiri sambil melihat riak air yang terpancar karena ayunan kakiku didalam air. sampai tiba - tiba lamunanku terbuyar karena suara benda jatuh. aku kaget dan segera berlari kedalam rumah. kulihat ayah pingsan. aku menjerit dan segera memanggil mama.
'oh tuhan, apa yang terjadi dengan ayah? semoga ayah tidak apa - apa.' btinku.
dengan segera kami membawa ayah kerumah sakit. dan betapa kagetnya aku. ayah terkena stroke. aku kaget! aku merasa gelisah. mengapa ini terjadi pada ayah? kasihan ayah. ya tuhan tolonglah ayah.
saat ayah sudah sadar, aku melihatnya dan tanpa sengaja meneteskan air mata.
"ayah, kenapa ayah bisa seperti ini? ayah tidak apa - apakan?" kataku
hanya diam. itulah hal yang kulihat dari ayah.
akhirnya dokter memberi tahu kepada kami bahwa ayah harus rawat inap. entah mengapa, aku merasa begitu takut.
sudah satu bulan ayah di rawat di rumah sakit ini. setiap pulang sekolah aku selalu datang ke rumah sakit tempat ayah d rawat. sampai suatu malam aku bermimpi bertemu dengan ayah. dalam mimpiku itu aku melihat ayah sedang bermain - main di dekat genangan air yang begitu luas. "ayah sedang apa? mengapa ayah bermain - main di genangan air seperti ini?" tanyaku.
"lyli, ayah hanya ingin berpesan bahwa kamu harus bisa menjadi anak yang baik. jangan menyusahkan mama. lyli, maafkan ayah, ya. bila ayah mempunyai kesalahan" ucap ayah.
tiba-tiba aku merasa ada yang mengguncangkan tubuhku. saat aku membuka mata, "lyli, cepat kita harus segera ke rumah sakit. ke adaan ayah tambah gawat." ucap mama dengan cepat.
saking terburu-burunya, aku sampai terjatuh tersungkur. tak kupedulikan luka yang ada di kakiku. yang aku pedulikan hanya satu. aku harus cepat-cepat bertemu ayah.
sesampainya di ruah sakit, aku lihat ayah sedang melamun menatap langit-langit kamar. dengan perlahan aku pun mendekat ke ayah. tanpa sengaja aku menjatuhkan cangkir yang berada di dekat ayah. "lyli, ayah ingin memberikanmu ini" seraya menyodorkan kamera. "ayah hanya ingin kamu tahu. bahwa sesungguhnya kamu adalah anak yang baik. dan kamu adalah anak kesayangan ayah. ayah menitipkan ibu kepadamu lyli." dan tiba-tiba dengan perlahan ayah menutup matanya dan dengan sedikit bersusah payah ia memaksakan senyum terakhirnya. dan aku pun menyadari bahwa, itulah pesan terakhir dari ayah. dan itulah saat terakhirku melihat ayah. tanpaku sadri air mata jatuh dari mataku. aku menjerit dan akhirnya akupun pingsan.
dan akhirnya, di sinilah aku berada. duduk termenung seraya mendoakan ayah. dan akupun tak lupa untuk menceritakan pengalamanku selama empat tahun aku berdiri tanpa ayah.
AYAH, AKU KANGEN SAMA AYAH :')
love indonesia, love, love, love...
